Tepat pada bulan Agustus 2016 lalu, terdapat berita baik yang menggembirakan kaum perempuan di Desa Citali, Kecamatan Pamulihan – Kabupaten Sumedang, ketika Kepala Desa mereka memutuskan dan berkomitmen melanjutkan aplikasi layanan berbasis telepon seluler sebagai sarana Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) bagi ibu hamil, menyusui dan ibu dengan balita berikut pendampingnya. Bentuk dukungan Kepala Desa yang diberikan berupa dana yang telah dialokasikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Tahun 2016.
Menjelang akhir tahun 2016, kabar gembira pun turut dirasakan oleh kaum perempuan di desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Majalengka dan Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Garut, dimana Kepala Desa di kedua desa tersebut turut pula menyalurkan dana dukungan masing-masing sebesar Rp 1,5 juta dan Rp. 6 – 7,5 juta rupiah. Meski secara nominal terlihat kecil, tetapi ada kebanggaan tersendiri bagi para perempuan di kedua desa tersebut, setidaknya suara dan permintaan mereka didengar oleh pemimpin mereka, dan lebih dari itu ada proses yang panjang untuk dilalui tentang bagaimana para perempuan di kedua desa tersebut memimpin dan mempengaruhi kebijakan dalam proses perencanaan pembangunan di desanya.
Kini, di Desa Jatisura ataupun Desa Bagendit, kelompok ibu dan tenaga kesehatan tengah mengaktivasi kembali perangkat lunak berbasis SMS gateway yang bernama Bunda TexTalk ini, untuk dapat berfungsi kembali memberikan layanan promosi kesehatan ibu dan anak melalui telepon genggam target sasarannya, dengan ragam kegiatan yang berbeda. Di Jatisura, kelompok ibu-ibu bersama bidan desa memulai kegiatan bimbingan teknis penggunaan sistem operasi komputer, yang kemudian akan dilanjutkan dengan rencana pendataan ulang para ibu hamil, ibu menyusui, ibu dengan balita berikut dengan para pendampingnya.
Hal serupa turut dilakukan di Desa Bagendit, para ibu-ibu yang tergabung dalam kader posyandu, yang juga mengambil bagian sebagai pengelola sistem Bunda TexTalk, mengawali kegiatannya dengan reorientasi penggunaan perangkat Bunda TexTalk, kemudian pendataan kembali dan mengadakan peluncuran di tingkat Kecamatan dalam rangka memperkenalkan praktik yang telah dilakukan ke desa-desa lainnya, yang akan dilaksanakan pada Jumat, 23 Desember 2016.
Dengan berlanjutnya kegiatan promosi kesehatan berbasis telepon seluler di Desa Citali, Desa Jatisura dan Desa Bagendit, tidak semata-mata hanya menjalankan program pemberdayaan masyarakat yang sempat lama tertunda. Melainkan, dengan adanya praktik komunitas kaum ibu ini, turut serta memberikan perubahan pandangan bagi pemimpin mereka, yaitu Kepala Desa akan pentingnya promosi kesehatan bagi masyarakatnya secara luas, meski dalam skala kecil sebatas menjangkau para kaum ibu hamil, menyusui dan ibu dengan balita.
Lebih daripada itu, bagi para pengelola aplikasi Bunda TexTalk yang mayoritas kader kesehatan desa beserta bidan desa, keberlanjutan Bunda TexTalk ke depan membukakan pengetahuan baru secara kolektif akan pentingnya data untuk menjadikan informasi yang bermutu dalam pengambilan keputusan dalam pembangunan masyarakat di desanya, serta berpotensi menelurkan pengetahuan baru yang diperoleh dari kisah cerita dan fakta-fakta yang dialami dari kaum ibu hamil, menyusui , dengan balita berikut dengan pendampingnya.