Setelah melakukan serangkaian kegiatan audit sosial terhadap prasarana air bersih selama kurang lebih 2 minggu, para auditor warga akhirnya menggelar pertemuan publik untuk membahas temuan-temuan yang terungkap. Kegiatan audit social sendiri berlangsung sepanjang akhir Februari – awal Maret 2014 di Kampung Cilamajang, Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Acara ini mendapat sambutan cukup antusias dari warga Kampung Cimalajang. Ada sekitar 40-an warga hadir untuk mendengar hasil audit social yang telah dilakukan tersebut. Undangan yang disebarkan ke pihak pemerintah juga mendapat tanggapan dengan hadirnya perwakilan dari Dinas Cipta Karya, Dinas Kesehatan dan Kantor Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya.
Terlihat dari dari Dinas Cipta Karya adalah H.Rizky K, Yayan N.F. dan Lussi. L. Sedangkan dari Dinas Kesehatan hanya diwakili oleh Anis R. Adapun dari Kantor Lingkungan Hidup adalah Hj.Leli dan Lia Yulia. Pihak aparat kewilayahan yang datang adalah camat Mangkubumi, Odang S.N.
Pertemuan publik ini berlangsung pada hari Selasa, 25 Maret 2014 di Madrasah Arifatul Huda. Walaupun acara digelar bersamaan dengan jadwal kampanye pemilihan umum legislatif, namun warga tetap bertahan mengikuti diskusi hingga berakhir di sekitar jam 13.00-an WIB.
Acara yang dibuka oleh DKM setempat dan Camat Mangkubumi dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah pembukaan, 2 orang auditor warga, masing-masing Asep dan Niken memaparkan hasil-hasil temuan yang mereka jumpai di lapangan berkaitan dengan kondisi fisik prasarana air bersih yang dibangun dengan anggaran tahun 2012 dan kualitas airnya.
Berkaitan dengan kondisi fisik beberapa temuan yang mengemuka adalah tidak adanya perlindungan khusus terhadap mata air serta bangunan penampung air yang sudah menunjukkan tanda-tanda tidak mampu menampung air sesuai kapasitasnya. Sedangkan isu kualitas air yang mencuat adalah pencemaran mata air yang dijadikan kolam ikan. Peternak ikan di situ sering menaburkan pelet sebagai pakan ikan.
Pada sesi diskusi masing-masing dinas menanggapi hasil temuan yang dipaparkan. Pihak Dinas Cipta Karya menyarankan untuk mengajukan proposal perbaikan bangunan prasarana air bersih yang ada. Sedangkan dari Kantor Lingkungan Hidup memaparkan rencana Pemerintah Kota Tasikmalaya membeli lahan bukit/gunung yang ada mata air di dalamnya dalam rangka konservasi alam. Dua di antaranya ada di Kampung Cilamajang. (pius widiyatmoko)