Semua masyarakat harus mengetahui bagaimana anggaran desa dikelola dan untuk apa anggaran tersebut digunakan. Anggaran Desa harus terbuka bagi siapa saja, baik itu petani, buruh, ibu rumah tangga, orang kaya, orang miskin berhak untuk mengetahui dan terlibat dalam proses perencanaan dan penganggarannya. Setidaknya itulah harapan dari Murdiati, salah seorang peserta SEPOLA yang diselenggarakan di Balai Desa Tahunan Kecamatan Tegalombo.
“Sebelumnya saya berfikiran untuk mencari pengganti saya di kegiatan SEPOLA ini. Setelah saya pikirkan lagi ternyata kegiatan ini sangat berguna dan menambah pengetahuan bagi saya,” kata Murdiati salah seorang Ibu rumah tangga yang berkesempatan untuk menjadi peserta SEPOLA.
Sebagai informasi, kegiatan SEPOLA adalah bagian dari program KOMPAK. Dalam pelaksanaannya SEPOLA bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi warga desa dalam proses perencanaan dan penganggaran desa yang inklusif (mengutamakan. Kelompok miskin, perempuan, anak disabilitas). Untuk pelaksanaan Sekolah Politik Anggaran Tingkat Desa di Desa Tahunan akan dilaksanakan mulai tanggal 19 – 24 Mei 2017
Sementara itu, Rakiman Suharno Kepala Desa yang membuka acara ini pada kamis (19/05/2017) kemarin berharap jika SEPOLA ini akan semakin meningkatkan dan menguatkan proses perencanaan pembangunan yang selama ini sudah berjalan. Dengan SEPOLA akan meningkatkan pemahaman warga terhadap kompleksitas perencanaan dan penganggaran APBDesa. Dengan pemahaman terhadap peraturan perundangan serta mekanisme perencanaan itu harapannya partisipasi warga akan semakin meningkat.
“Memahami proses pembangunan desa dan ikut berperan aktif memberikan usulan dalam rangka pembangunan desa” Ucap Suharno Kepala Desa yang beberapa waktu kemarin meraih juara 2 lomba desa se-Kabupaten Pacitan. (Red/Yuda).
Reporter : Yuda Irawan, Tresna S – Jurnalis Warga Pacitan
Sumber : http://www.portalpacitan.com/2017/05/peduli-apbdesa-tahunan-tegalombo.html (akses 6/3/2017 2:03:13 PM)