Bisnis.com, BANDUNG–Banyak masyarakat Indonesia yang kurang sadar bahwa air bersih merupakan kebutuhan utama setiap orang.
Sejauh ini, air hanya dinilai sebagai komoditas ekonomi dalam kehidupan, sementara akses terhadap air right to water merupakan hak asasi manusia.
Dalam rangka menyambut Hari Air Sedunia, 22 Maret, Perkumpulan Inisiatif menggelar audit sosial untuk menjamin pemenuhan hak warganegara atas air oleh negara.
Berdasarkan data akses air bersih layak 1993-2011, tren positif menuju target MDGs 2015 sebesar 68,87% masih belum ditunjukan karena beberapa faktor yang mempengaruhi.
Rizki Estrada, peneliti perkumpulan Inisiatif, mengungkapkan pihaknya mencoba melakukan praktik akuntabilitas sosial dengan 3 metode yaitu PETS, CRC, dan Audit Social di 3 kabupaten/kota di Jabar.
“Dengan mencoba melibatkan partisipasi masyarakat, Inisiatif menggunakan alat akuntabilitas sosial untuk mengukur faktor-faktor yang mendorong kecenderungan atau pergerakan yang ada tentang air bersih tersebut,” katanya, Jumat (21/3/2014).
Salah satunya yaitu ketidak jelasnya pembelanjaan anggaran publik dari lembaga pemerintah yang bertanggung jawab di sektor air bersih yaitu Dinas Cipta Karya dan PDAM.
Audit sosial ini merupakan salah satu metode pemberdayaan masyarakat yang memberikan ruang nyata untuk mengetahui kejelasan dan perbaikan-perbaikan terhadap program pemerintah yang bermasalah.
Tidak hanya itu, hal ini juga menjadi salah satu cara untuk mengajak warga membiasakan diri mencari dan mengumpulkan informasi berbagai program pemerintah yang diaudit sebanyak-banyaknya. (k31)
Sumber : http://bandung.bisnis.com/read/20140321/61816/504824/peneliti-lakukan-audit-sosial-untuk-jaminan-hak-air-bersih-di-masyarakat (11/20/2014 1:10:36 PM)