Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
ID
EN
Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
ID
EN
Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Sign In
Notification
Latest News
Tetap Bersinar Terangi Hati Kami
Article
Ketika Remaja Era Digital Berempati
Article
Kisah inspiratif peserta didik tunanetra yang bersemangat berjuang hidup mandiri
Article
Anaku, Pahlawanku!
Article
Kesal Boleh Tapi Segera Senyum lagi
Article
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Perkumpulan Inisiatif
Aa
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Cari...
  • / Sejarah /
  • / Profil Pegiat /
  • / Laporan Audit Keuangan /
  • / Struktur Organisasi /
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • ID
  • EN
© 2022 Perkumpulan Inisiatif. All Rights Reserved.
Perkumpulan Inisiatif > Terbitan > News > Perkumpulan Inisiatif Dampingi Komunitas Kreatif Kota Bandung Susun Strategi Pengembangan Usaha Pasca Pandemi
News

Perkumpulan Inisiatif Dampingi Komunitas Kreatif Kota Bandung Susun Strategi Pengembangan Usaha Pasca Pandemi

Aang Kusmawan
Last updated: 2022/12/15 at 4:33 AM
Aang Kusmawan
3 Min Read

 

 

 

 

 

 

“Setelah dihantam Pandemi COVID-19 dua tahun kemarin, saatnya para pelaku ekonomi kreatif Kota Bandung untuk bangkit, Menyusun strategi ulang yang lebih jitu. Beberapa modal utama untuk membangun dan melaksanakan strategi pemulihan usaha ditengah pandemi adalah peningkatan silaturahmi, jejaring, pertukaran pengetahuan dan peningkatan kapasitas para actor” begitu ungkap Sapei Rusin, ketua Dewan Pimpinan Perkumpulan Inisiatif dalam sesi pembukaan seminar dan lokakarya Komunitas Tiga Kampung Kreatif Kota Bandung, hari selasa tanggal 23 Juni 2002 bertempat di Hotel Ibis Kota Bandung.


Selain itu, Dadan Ramdan, selaku ketua pelaksana acara semiloka tersebut menyampaikan bahwa kemampuan untuk Menyusun dan menjalankan strategi marketing merupakan dua kunci utama bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk mampu bangkit setelah dihantam pandemic dua tahun belakang ini. Berdasarkan hal tersebut, Dadan menyampaikan bahwa kegiatan semiloka ini terbagi ke dalam dua bagian besar. Pertama, berupa acara seminar hasil kajian tentang tantangan pengembangan ekonomi kreatif di Kota Bandung yang merupakan hasil Kerjasama antara Perkumpulan Inisiatif dengan ITB dan ITC Twente dalam payung Program INECIS. Bagian kedua, acara dilaksanakan dalam bentuk coaching clinic dalam bidang penyusunan strategi pemasaran di era digital serta pengembangan konten video promosi produk menggunakan handphone.


Masih menurut Dadan, kegiatan semiloka ini menghadirkan peserta perwakilan dari tiga komunitas kreatif di Kota Bandung, yaitu dari kampung kreatif Dago Pojok, Kampung Kreatif Cigadung dan Komunitas Rajut Binong Jati dengan jumlah kurang lebih 25 orang.

Dalam sesi seminar, Adiwan Aritenang selalu perwakilan dari INECIS menyampaikan bahwa sudah banyak implementasi kebijakan ekonomi kreatif. Namun pengembangan lebih lanjut belum banyak.Selain itu, Kolaborasi penting untuk peningkatan usaha ekonomi kreatif. Dengan adanya kolaborasi yang kuat maka beberapa tantangan bisa dihadapi dengan maksimal. Selanjutnya, juga perlu kebijakan alternatif untuk sektor informal yang lebih spesifik . Kebijakan alternatif ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan percepatan sector ekonomi kreatif berkembang lebih lanjut. Sementara itu, Dedi Kurniawan selaku perwakilan dari Dinas KUKM Kota Bandung menyatakan bahwa pemerintah Kota Bandung sangat konsen dengan upaya UKM untuk dapat merecovery dirinya pasca pandemi. Untuk mendukung ini, Dinas KUKM telah menjalankan beberapa program dan kegiatan seperti peningkatan kapasitas, pembukaan pasar, integrasi dengan blok rantai pasok.Kita punya Unit Recovery Center (URC) untuk membantu UKM menghadapi pandemic. Namun demikian, Dedi menyatakan bahwa kegiatan ini tentu saja belum bisa berjalan maksimal tanpa adanya kolaborasi dengan berbagai pihak yang salah satu diantaranya adalah kolaborasi dengan pihak NGO dan pelaku ekonomi kreatif itu sendiri. Begitu pungkas Dedi mengakhiri paparannya dalam sesi seminar tersebut.

 

 

“Setelah dihantam Pandemi COVID-19 dua tahun kemarin, saatnya para pelaku ekonomi kreatif Kota Bandung untuk bangkit, Menyusun strategi ulang yang lebih jitu. Beberapa modal utama untuk membangun dan melaksanakan strategi pemulihan usaha ditengah pandemi adalah peningkatan silaturahmi, jejaring, pertukaran pengetahuan dan peningkatan kapasitas para actor” begitu ungkap Sapei Rusin, ketua Dewan Pimpinan Perkumpulan Inisiatif dalam sesi pembukaan seminar dan lokakarya Komunitas Tiga Kampung Kreatif Kota Bandung, hari selasa tanggal 23 Juni 2002 bertempat di Hotel Ibis Kota Bandung.


Selain itu, Dadan Ramdan, selaku ketua pelaksana acara semiloka tersebut menyampaikan bahwa kemampuan untuk Menyusun dan menjalankan strategi marketing merupakan dua kunci utama bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk mampu bangkit setelah dihantam pandemic dua tahun belakang ini. Berdasarkan hal tersebut, Dadan menyampaikan bahwa kegiatan semiloka ini terbagi ke dalam dua bagian besar. Pertama, berupa acara seminar hasil kajian tentang tantangan pengembangan ekonomi kreatif di Kota Bandung yang merupakan hasil Kerjasama antara Perkumpulan Inisiatif dengan ITB dan ITC Twente dalam payung Program INECIS. Bagian kedua, acara dilaksanakan dalam bentuk coaching clinic dalam bidang penyusunan strategi pemasaran di era digital serta pengembangan konten video promosi produk menggunakan handphone.


Masih menurut Dadan, kegiatan semiloka ini menghadirkan peserta perwakilan dari tiga komunitas kreatif di Kota Bandung, yaitu dari kampung kreatif Dago Pojok, Kampung Kreatif Cigadung dan Komunitas Rajut Binong Jati dengan jumlah kurang lebih 25 orang.

Dalam sesi seminar, Adiwan Aritenang selalu perwakilan dari INECIS menyampaikan bahwa sudah banyak implementasi kebijakan ekonomi kreatif. Namun pengembangan lebih lanjut belum banyak.Selain itu, Kolaborasi penting untuk peningkatan usaha ekonomi kreatif. Dengan adanya kolaborasi yang kuat maka beberapa tantangan bisa dihadapi dengan maksimal. Selanjutnya, juga perlu kebijakan alternatif untuk sektor informal yang lebih spesifik . Kebijakan alternatif ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan percepatan sector ekonomi kreatif berkembang lebih lanjut. Sementara itu, Dedi Kurniawan selaku perwakilan dari Dinas KUKM Kota Bandung menyatakan bahwa pemerintah Kota Bandung sangat konsen dengan upaya UKM untuk dapat merecovery dirinya pasca pandemi. Untuk mendukung ini, Dinas KUKM telah menjalankan beberapa program dan kegiatan seperti peningkatan kapasitas, pembukaan pasar, integrasi dengan blok rantai pasok.Kita punya Unit Recovery Center (URC) untuk membantu UKM menghadapi pandemic. Namun demikian, Dedi menyatakan bahwa kegiatan ini tentu saja belum bisa berjalan maksimal tanpa adanya kolaborasi dengan berbagai pihak yang salah satu diantaranya adalah kolaborasi dengan pihak NGO dan pelaku ekonomi kreatif itu sendiri. Begitu pungkas Dedi mengakhiri paparannya dalam sesi seminar tersebut.

 

You Might Also Like

Perkumpulan Inisiatif Susun Poin-Poin Rekomendasi Revisi Perda Perlindungan Disabilitas dan Rencana Aksi Daerah Penyandang Disabilitas di Provinsi Jawa Barat.

Perkumpulan Inisiatif Masih Menemukan Banyak Masalah dalam Pembaharuan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Jawa BaratPerkumpulan Inisiatif Masih Menemukan Banyak Masalah dalam Pembaharuan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Jawa Barat

Kredibilitas Anggaran Subsidi BBM Untuk Nelayan Harus DiperkuatKredibilitas Anggaran Subsidi BBM Untuk Nelayan Harus Diperkuat

Pelatihan Dasar Organisasi SPRI & KNTIPelatihan Dasar Organisasi SPRI & KNTI

Aang Kusmawan Juni 24, 2022
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
By Aang Kusmawan
Aang Kusmawan bergabung di Perkumpulan Inisiatif sejak tahun 2013. Sebelum bergabung di Perkumpulan Inisiatif di mengerjakan beberapa proyek di Studi Drya Media (SDM) dan Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi (YPBB) Sejak menggeluti dunia NGO, Aang banyak mengerjakan proyek dalam bidang analisis anggaran publik, akuntabilitas sosial dan pendampingan kelompok marjinal. Kini Aang memegang posisi sebagai Kordinator Studi dan Teaching and Learning Station (TLS) Perkumpulan Inisiatif Aang memegang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dari Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Previous Article Tim Fellowship Kalimantan Barat, Mendobrak Mitos Masyarakat Tidak Mampu Menghitung Potensi Kerugian Negara dari Sektor Hutan Kalimantan BaratTim Fellowship Kalimantan Barat, Mendobrak Mitos Masyarakat Tidak Mampu Menghitung Potensi Kerugian Negara dari Sektor Hutan Kalimantan Barat
Next Article SEPOLA Memudahkan Pengawasan Masyarakat atas Busines Sumber Daya AlamSEPOLA Memudahkan Pengawasan Masyarakat atas Busines Sumber Daya Alam
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Terbitan

  • Inisiatif di media
  • Article
  • News
  • Books
  • Module
  • Penelitian
  • Galeri Foto
  • Galeri Video
  • Press Release
  • Editorial
  • Experiment

Tentang Perkumpulan Inisiatif

  • / Sejarah /
  • / Profil Pegiat /
  • / Laporan Audit Keuangan /
  • / Struktur Organisasi /

Kantor

Jl. Suryalaya XVIII No.23, Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40265
Telepon: (022) 7331105

Kontak Kami

Telepon: (022) 7331105
E-mail: inisiatif@inisiatif.org

Follow Us

  • perkumpulan.inisiatif
  • inisiatif_org
  • INISIATIFIV16
  • perkumpulan.inisiatif
  • inisiatif
  • inisiatif

Platform

© 2022 Perkumpulan Inisiatif. All Rights Reserved.

Removed from reading list

Undo