Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
ID
EN
Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
ID
EN
Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Sign In
Notification
Latest News
Tetap Bersinar Terangi Hati Kami
Article
Ketika Remaja Era Digital Berempati
Article
Kisah inspiratif peserta didik tunanetra yang bersemangat berjuang hidup mandiri
Article
Anaku, Pahlawanku!
Article
Kesal Boleh Tapi Segera Senyum lagi
Article
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Perkumpulan Inisiatif
Aa
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Cari...
  • / Sejarah /
  • / Profil Pegiat /
  • / Laporan Audit Keuangan /
  • / Struktur Organisasi /
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • ID
  • EN
© 2022 Perkumpulan Inisiatif. All Rights Reserved.
Perkumpulan Inisiatif > Terbitan > Article > Membangun Kerjasama Multi-Pihak yang Berkeadilan dalam Penyelenggaraan Proyek di DaerahMembangun Kerjasama Multi-Pihak yang Berkeadilan dalam Penyelenggaraan Proyek di Daerah
Article

Membangun Kerjasama Multi-Pihak yang Berkeadilan dalam Penyelenggaraan Proyek di DaerahMembangun Kerjasama Multi-Pihak yang Berkeadilan dalam Penyelenggaraan Proyek di Daerah

Sapei Rusin
Last updated: 2015/04/13 at 12:18 PM
Sapei Rusin, Donny Setiawan, Ari Nurman, Adenantera Dwicaksono and Diding Sakri
4 Min Read

Studi Kasus: Penyusunan Rencana Detil Tata Ruang Kota Majalaya secara Partisipatif

Oleh: Sapei Rusin, Donny Setiawan, Ari Nurman, Adenantera Dwicaksono, Diding Sakri

Dalam beberapa tahun belakangan ini dorongan untuk melakukan perubahan paradigma dalam proses perencanaan sektor publik semakin menguat. Situasi ini muncul sebagai akibat- salah satunya- keterbatasan pendekatan proses perencanaan konvensional (tradisional) dalam memberikan kesempatan kepada para stakeholders (multi-pihak yang mempunyai kepentingan, berpotensi mendapat manfaat dan akibat dari sebuah proyek) untuk terlibat secara langsung dalam proses perencanaan dan proses pengambilan keputusan sektor publik. Pendekatan perencanaan masa lalu cenderung menempatkan para perencana -dengan kemampuan teknis dan analitisnya- sebagai pemain tunggal yang menentukan dalam menyusun rencana dan mengeluarkan keputusan-keputusan pengelolaan sektor publik. Kecuali pemerintah, peran dan ruang multi-pihak lainnya dalam proses penyusunan rencana sangat terbatas bahkan bisa dikatakan tidak ada.

Pendekatan perencanaan konvensional yang cenderung melihat proses perencanaan sebagai proses yang bersifat teknis dan analitis ini terbukti mengalami banyak kegagalan di hampir seluruh tempat di Indonesia. Sebagian besar produk-produk rencana yang telah disusun dan disyahkan menjadi Peraturan Daerah tidak bisa diimplementasikan sebagaimana mestinya karena kegagalan untuk menangkap proses sosial-politik-ekonomi yang berkembang dalam masyarakat. Proses penyusunan rencana yang cenderung menempatkan perencana sebagai pemain tunggal, telah mengakibatkan para perencana kurang dapat memahami konteks ekonomi, sosial dan politik yang berkembang serta keterbatasan untuk memahami permasalahan kolektif yang terdapat dalam masyarakat. Sebagai akibatnya, rencana-rencana tersebut kurang sejalan dan kurang mendapat dukungan dari masyarakat luas serta tidak bisa dijadikan sebagai kesepakatan kolektif dalam pengelolaan masalah publik yang bersifat mengikat terhadap multi-pihak.

Kritik-kritik tersebut telah memunculkan keperluan perubahan paradigma dalam perencanaan menuju pada pemahaman perencanaan sebagai proses untuk mencapai kesepakatan kolektif multi-pihak. Dalam pendekatan perencanaan yang lebih mementingkan proses ini, peran para perencana lebih diarahkan sebagai fasilitator dan mediator bagi tercapainya kesepakatan kolektif diantara para stakeholders. Tanpa mengurangi arti penting dimensi teknis dan analitis dalam proses perencanaan konvensional, perencanaan mutakhir ini cenderung melihat proses perencanaan sebagai proses untuk memahami dimensi sosial dan politis yang berkembang di masyarakat. Pemahaman konteks sosial dan politis ini hanya bisa dipahami bila terjadi proses interaksi yang cukup intens antar semua stakeholders, termasuk para perencana. Melalui interaksi yang cukup intens ini para perencana akan memperoleh kesempatan lebih luas untuk memahami konteks sosial dan politik, permasalahan kolektif, peta dan besaran konflik multi-pihak, keterbatasan dan potensi sumber daya kolektif yang mungkin dimobilisir serta rencana-rencana yang akan dilakukan oleh multi-pihak. Pembentukan forum multi-pihak merupakan media yang paling tepat bagi implementasi proses perencanaan yang bersifat partnership. Forum-forum tersebut perlu secara terus menerus disosialisasikan, dibentuk dan dilembagakan sehingga bisa terus berlanjut menjadi media bagi proses perencanaan yang partisipatif.

Pengalaman-pengalaman perencanaan yang partisipatif relatif sangat terbatas, bahkan dalam skala kota/kabupaten/propinsi yang meliputi seluruh sektor pembangunan sangat jarang dilakukan. Perencanaan partisipatif yang terjadi saat ini di Indonesia relatif berada pada skala wilayah yang kecil (desa) dengan sektor tunggal, misalnya perumahan.  Sebagai bagian dari proses untuk mecari model-model perencanaan partisipatif pada skala wilayah yang lebih luas dan multi sektor dibutuhkan akumulasi pengalaman dan pengetahun dengan cara melakukan serangkaian uji coba proses perencanaan partisipatif.

Silahkan membaca di sini.

You Might Also Like

Tetap Bersinar Terangi Hati Kami

Ketika Remaja Era Digital Berempati

Kisah inspiratif peserta didik tunanetra yang bersemangat berjuang hidup mandiri

Anaku, Pahlawanku!

Sapei Rusin November 26, 2002
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
By Sapei Rusin
Sapei Rusin sudah sejak awal bergelut di Perkumpulan Inisiatif. Anggota ini merupakan Wakil Presiden Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI). Sekarang, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Perkumpulan Inisiatif 2015-2020. Bisa dihubungi di sapei.rusin@inisiatif.org atau sapei.rusin@gmail.com
Previous Article Membangun Partisipasi : Penguatan Kapasitas Warga dalam Penyusunan Sistem Perencanaan Publik secara Partisipatif
Next Article Panduan Musyawarah Perencanaan Kegiatan Tahunan (MPKT) Kabupaten Bandung Tingkat Kelurahan
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Terbitan

  • Inisiatif di media
  • Article
  • News
  • Books
  • Module
  • Penelitian
  • Galeri Foto
  • Galeri Video
  • Press Release
  • Editorial
  • Experiment

Tentang Perkumpulan Inisiatif

  • / Sejarah /
  • / Profil Pegiat /
  • / Laporan Audit Keuangan /
  • / Struktur Organisasi /

Kantor

Jl. Suryalaya XVIII No.23, Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40265
Telepon: (022) 7331105

Kontak Kami

Telepon: (022) 7331105
E-mail: inisiatif@inisiatif.org

Follow Us

  • perkumpulan.inisiatif
  • inisiatif_org
  • INISIATIFIV16
  • perkumpulan.inisiatif
  • inisiatif
  • inisiatif

Platform

© 2022 Perkumpulan Inisiatif. All Rights Reserved.

Removed from reading list

Undo