Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
ID
EN
Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
ID
EN
Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Sign In
Notification
Latest News
Alokasikan Pendapatan Energi Untuk Pendanaan Energi Terbarukan Skala Kecil Dan Menengah Di JawaBarat
Kebijakan
Hati-Hati Bertransisi Hak atas Energi, Bencana di Kemudian Hari
Kebijakan
Pelibatan UMKM dalam Optimalisasi Transisi Energi: Analisis Regulasi dan Model Pembiayaan Inklusif
Kebijakan
EBT Melalui KWT Kenanga Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Desa Tanjung
Books
Kisah PLTMH Dari Otot ke Energi
Books
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Perkumpulan Inisiatif
Aa
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Cari...
  • / Sejarah /
  • / Profil Pegiat /
  • / Laporan Audit Keuangan /
  • / Struktur Organisasi /
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • ID
  • EN
© 2022 Perkumpulan Inisiatif. All Rights Reserved.
Perkumpulan Inisiatif > Terbitan > Penelitian > Assessment LSM Kabupaten Bandung
Penelitian

Assessment LSM Kabupaten Bandung

inisiatif
Last updated: 2018/03/05 at 10:36 AM
inisiatif
3 Min Read

Dulu, ketika demokrasi masih ilusi, masyarakat sipil sebagai pilar demokrasi dalam tata negara, wakil khusus dalam tata pemerintahan pusat dan daerah, adalah juga ilusi bahkan mimpi yang dilarang. Sebabnya adalah faktor eksternal : pengekangan dalam bentuk regulasi dan tekanan atas kebebasan berorganisasi dari rezim anti-demokrasi. Kini era reformasi dan desentralisasi, demokrasi menebar benih di bumi pertiwi : Sudahkah masyarakat sipil menjadi pilar demokrasi ?

Menjawab soal ini mungkin tidak mudah. Butuh riset serius untuk memberi jawab yang meyakinkan. Tetapi sekadar sebuah ilustrasi, assesmen singkat (rapid assessment) yang kami lakukan di Kabupaten Bandung, memberi jawaban -atau lebih tepat ilustrasi- yang tidak terlampau menggembirakan. Sebelum lebih jauh, kita tegaskan dulu, bahwa ilustrasi ini berlaku dalam konteks tata pemerintahan lokal Kabupaten Bandung, bagian dari sistem demokrasi di negeri ini.

Assessment ini ditujukan untuk menemukan dua hal : (1) bagaimana kerangka regulasi lokal (perda dan perbup) memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam tata pemerintahan lokal, yang notabene merupakan cermin dari demokrasi itu sendiri; dan (2) bagaimana organisasi masyarakat sipil berperan dalam mewujudkan tata pemerintahan lokal yang baik (sekali lagi merupakan wujud demokratisasi lokal). Temuannya adalah sebagai berikut :

Pertama, cukup melegakan bahwa sebagain pertauran daerah/perbup di Kabupaten Bandung telah memberikan peluang yang cukup -meskipun tidak istimewa- bagi partisipasi masyarakat sipil dalam tata pemerintahan. Di antaranya ada perda tentang kewajiban pemda untuk transparan kepada rakyat dan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk terlibat dalam perencanaan pembangunan.

Namun, temuan kedua cukup menyesakkan karena potret peran masyarakat yang masih jauh dari harapan. Ditinjau dari aspek kompetensi, interes, independensi dan partisipasi, masyarakat sipil kita masih jauh dari harapan. Dampak langsungnya adalah peraturan daerah yang telah baik secara tekstual tidak dapat ditegakkan karena memang pemerintah daerah tahu bahwa masyarakat sipil tidak mempunyai cukup kontrol terhadap regulasi yang ada.

Dua sinyalemen ini menjadi pelecut kuat bagi kita untuk lebih merapatkan barisan organisasi masyarakat sipil. Ada dua pendekatan yang mungkin dilakukan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Pendekatan pertama adalah penguatan basis dan kapasitas masyarakat sipil untuk melakukan kontrol demi penegakan perda yang secara substansi sudah baik. Pendekatan kedua adalah dengan peningkatan kapasitas masyarakat tentang permasalahan pelayanan publik yang mendasar bagi rakyat seperti kesehatan, pendidikan dan peningkatan akses terhadap sumber kehidupan perekonomian. Pendekatan yang kedua akan mengarah kepada semakin efektifnya pelayanan publik yang dilakukan pemerintah. Pendekatan pertama akan mengarah kepada semakin transparannya tata kelola pemerintahan sebagai mesin produksi pelayanan publik dimaksud.

Silahkan membaca di sini. (Jika mau mendapatkan softcopy-nya, silahkan mengajukan permintaan ke inisiatif@inisiatif.org).

You Might Also Like

Analisis Struktur Ruang Politik Pemuda Penyandang Disabilitas Kota Bandung

Analisis Kredibilitas Anggaran Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar dan Nelayan

Program Budgeting in the Health Sector in Indonesia

Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan di Kabupaten Mamuju

Juli 23, 2006
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Study on The Relation Between The Structure of Public Policy and Poverty Alleviation at Regency Level : Shall We Optimistics?
Next Article Potensi Penyimpangan Substansi dalam Proses Legislasi Peraturan DaerahPotensi Penyimpangan Substansi dalam Proses Legislasi Peraturan Daerah
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Terbitan

  • Inisiatif di media
  • Article
  • News
  • Books
  • Module
  • Penelitian
  • Galeri Foto
  • Galeri Video
  • Press Release
  • Editorial
  • Experiment

Tentang Perkumpulan Inisiatif

  • / Sejarah /
  • / Profil Pegiat /
  • / Laporan Audit Keuangan /
  • / Struktur Organisasi /

Kantor

Jl. Suryalaya XVIII No.23, Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40265
Telepon: (022) 7331105

Kontak Kami

Telepon: (022) 7331105
E-mail: inisiatif@inisiatif.org

Follow Us

  • perkumpulan.inisiatif
  • inisiatif_org
  • INISIATIFI_01
  • perkumpulan.inisiatif
  • inisiatif
  • inisiatif

Platform

© 2022 Perkumpulan Inisiatif. All Rights Reserved.

Removed from reading list

Undo