Tanggal 15 Mei 2017 adalah waktu UAS untuk saya. Akan tetapi tanggal tersebut merupakan keharusan saya untuk sementara meninggalkan ujian dikarenakan bertepatan dengan ToT (Training of Trainer) yaitu lanjutan dari SEPOLA kabupaten. Peserta ToT ini berasal dari dua kabupaten yaitu Trenggalek dan Pacitan. Dari masing-masing kabupaten mengambil 10 peserta yang berminat untuk mengikuti ToT tersebut yang berlangsung selama 3 hari di Hotel Ratu Panggul Trenggalek.
Oh ya, perkenalkan nama saya Arum Sulistyawati. Biasa dipanggil Arum. Saya lahir dan dibesarkan di Trenggalek, dan saat ini saya masih kuliah di STIT SUNAN GIRI Trenggalek. Saat ini saya juga aktif di organisasi PMII Cabang Trenggalek.
Saya akan menceritakan pengalaman setelah ToT yang membagi 10 orang perwakilan dari tiap kabupaten menjadi 2 kelompok. Tiap kelompok harus terjun langsung untuk memfasilitasi SEPOLA DESA. Saya sendiri ditugaskan di Desa Jombok Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek. Bersama dengan teman-teman saya yaitu Zammah, Ajar, Trigus dan Adib serta pendamping dari Inisiatif yaitu Bu Wulan.
Pada tanggal 19 Mei 2017, SEPOLA DESA pun dimulai. Saya dan teman-teman serta pendamping benar-benar mempersiapkan segala kebutuhan untuk acara ini, mulai dari peralatan fasilitasi dan tempat fasilitasi yang ditata dan disiapkan dengan rapi. Hari pertama pelaksanaan SEPOLA DESA diisi dengan sambutan, perkenalan, kontrak belajar, dan penyampaian pokok bahasan 1 dan 2. Acara berlangsung di Aula Balai Desa Jombok. Saya melihat masyarakat Desa Jombok sangat aktif dan sepertinya sangat tertarik dengan materi-materi yang disajikan oleh fasilitator.
Mereka sangat aktif untuk berpendapat terutama Pak Rohman Kasun Bakalan. Beliau sangat aktif dalam mengeluarkan pendapatnya di tiap materi dan juga pandai untuk membuat lelucon sehingga para peserta dan fasilitator pun ikut tertawa. Tetapi bukan hanya Pak Rohman saja yang aktif berpendapat, peserta lain pun juga tak kalah aktifnya dan mereka juga sangat pandai untuk membuat kami semua tertawa. Dan yang paling saya ingat waktu itu adalah saya membawakan materi ke-2 di hari pertama. Waktu itu, pertama-tama saya putarkan video tentang Sistem Pelayanan Publik, kemudian saya memberikan beberapa pertanyaan tentang pelayanan publik. Pada sesi akhir materi, saya meminta para peserta untuk menilai pelayanan publik yang ada di desanya. Kemudian ada usulan untuk membuat kotak saran di balai desa agar warga dapat memberikan kritik dan saran untuk perbaikan pelayanan publik di desanya.
Sebenarnya waktu itu saya sangat grogi. Saya pertama kalinya berada di depan banyak orang sebagai fasilitator. Tetapi karena teman-teman mendorong saya untuk tampil berani, akhirnya saya pun berani tampil meskipun awalnya agak kaku, dan tidak pula luput dari bantuan teman-teman lainnya.
Di hari berikutnya, peserta masih aktif bahkan semangat mereka bertambah dan bertambah untuk terus mengikuti SEPOLA DESA ini. Di hari kelima yang saya ingat waktu itu, tanggal 23 Mei 2017, adalah materi tentang advokasi. Tujuan advokasi adalah untuk mempengaruhi kebijakan perencanaan, pembahasan, pelaksanaan dan pengawasan di daerah agar lebih pro poor, pro gender dan inklusif. Kemudian pada sesi terakhir materi ini, dibentuknlah Tim Penyusun RKPDesa yang berjumlah 9 orang.
Sehingga tugas saya dan teman-teman setelah SEPOLA DESA adalah akan melakukan pendampingan ke Tim Penyusun RKPDesa untuk melakukan Pra Musyawarah Dusun, pelaksanaan Musyawarah Dusun, Pra Musrenbang Desa, Musrenbang Desa, sampai ke Musrenbang Kecamatan, Forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten. Tujuan dari pendampingan ini adalah bagaimana perencanaan dan penganggaran desa peka terhadap kebutuhan kelompok-kelompok rentan di desa di antaranya kelompok difabel, kelompok perempuan, kelompok miskin, anak buruh migran dan kebutuhan kelompok rentan tersebut bisa menjadi prioritas dalam APBDesa.
Itulah pengalaman saya selama menjalankan tugas di SEPOLA DESA Jombok. Sekian terima kasih. Tetap semangat untuk menjalankan abdi suci ini, RAKYAT CERDAS ANGGARAN BERKUALITAS !!! Karena awal dari majunya sebuah Negara berawal dari maju dan sejahteranya tata kelola desa yang baik. Be SMART !!