Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
ID
EN
Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
ID
EN
Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Sign In
Notification
Latest News
Pelatihan Enumerator Audit Sosial HWDI Palembang
News
HWDI Jabar dan Koalisi PRIMA Audensi dengan Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat: Perjuangkan Puskesmas Akses Disabilitas
News
FGD Kebijakan Kesehatan Reproduksi bagi Perempuan Penyandang Disabilitas: Upaya Mendorong Layanan yang Inklusif dan Berkeadilan
News
Perkumpulan Inisiatif Selenggarakan Pelatihan Advokasi dan Penggalangan Dukungan Publik atas Kebijakan Anggaran Energi Terbarukan Bagi Masyarakat Sipil di Jawa Barat
News
Ekonomi Politik Akses Kesehatan Reproduksi Bagi Perempuan Penyandang Disabilitas
News
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Perkumpulan Inisiatif
Aa
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Cari...
  • / Sejarah /
  • / Profil Pegiat /
  • / Laporan Audit Keuangan /
  • / Struktur Organisasi /
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • ID
  • EN
© 2022 Perkumpulan Inisiatif. All Rights Reserved.
Perkumpulan Inisiatif > Terbitan > Article > Integrasi Upaya Konservasi Lahan Basah Cekungan Bandung Dalam Kebijakan Perencanaan DaerahIntegrasi Upaya Konservasi Lahan Basah Cekungan Bandung Dalam Kebijakan Perencanaan Daerah
Article

Integrasi Upaya Konservasi Lahan Basah Cekungan Bandung Dalam Kebijakan Perencanaan DaerahIntegrasi Upaya Konservasi Lahan Basah Cekungan Bandung Dalam Kebijakan Perencanaan Daerah

Dadan Ramdan
Last updated: 2020/07/23 at 8:58 AM
Dadan Ramdan
6 Min Read

Salah satu permasalahan penting dan krusial di Cekungan Bandung sebagai kawasan perkotaan di Hulu Daerah aliran sungai (DAS) Citarum yang sedang tumbuh dengan cepat adalah alih fungsi lahan basah sawah (pertanian). Menyusutnya lahan basah sawah di kawasan Cekungan Bandung sekarang masif terjadi Kabupaten Bandung dan Kota Bandung karena berbagai pembangunan beton yang terus meningkat.. Dan, menyusutnya lahan basah sawah telah memberikan kontribusi pada hilangnya fungsi lahan basah sawah dalam mendukung layanan alam dan keberlanjutan ekosistem Cekungan Bandung sebagai hulu DAS Citarum.

Secara lebih dalam, dampak alih fungsi lahan basah di Cekungan Bandung telah berkontribusi pada terganggunya daur hidup air dan pemanasan iklim dalam skala lokal, memburuknya kualitas lingkungan Cekungan Bandung yang berujung pada semakin meningkatnya bencana lingkungan hidup seperti banjir, angina putting beliung dan kekeringan. Bahkan berdampak pada hilangnya nyawa warga.

Dalam pendekatan infrastruktur hijau biru/Green Blue Infrastructure (GBI) dalam mendukung keberlanjutaan layanan alam perkotaan Cekungan Bandung, lahan basah sawah memiliki peran dan fungsi lingkungan yang strategis dalam memitigasi dampak buruk perubahan iklim lokal dan serta berkontribusi dalam perbaikan kualitas lingkungan di perkotaan Cekungan Bandung serta menyehatkan ekosistem Cekungan Bandung.

Kemudian, dari telaahan atas beragam kebijakan perencanaan dan pembangunan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota serta desa, ditemukan bahwa banyak kebijakan  dan program pembangunan yang bisa mengalihfungsi lahan basah sawah di perkotaan Cekungan Bandung. Dan pada akhirnya, akan memperburuk kualitas lingkungan hidup di Perkotaan Cekungan Bandung.

Memperimbangkan fungsi ekologis lahan basah sawah yang penting bagi keberlanjutan ekosistem di perkotaan Cekungan Bandung maka upaya konservasi lahan basah sawah perlu didorong ke dalam ranah kebijakan daerah dan desa selain didukung oleh partisipasi aktif masyarakat/komunitas. Upaya konservasi lahan basah sawah di Cekungan Bandung bisa didorong dan diakomodasi dalam kebijakan perencanaan daerah baik di level provinsi dan kabupaten/kota. Integrasi upaya konservasi lahan basah sawah bisa diakomodasi ke dalam kebijakan perencanaan ruang dan wilayah serta perencanaan pembangunan daerah dalam RPJMD dan RKPD.

Selain, di level kebijakan daerah, integrasi upaya konservasi lahan basah sawah perlu didorong dalam kebijakan perencanaan tata ruang desa  dan perencanaan pembangunan desa dan kawasan perdesaan sejalan dengan mandat Undang-Undang Desa. Sejalan dengan program percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum yang sedang berlansung maka upaya konservasi lahan basah sawah harus diakomodasi ke dalam rencana aksi pengendalian pencemaran dan kerusakan (PPK) DAS Citarum 2019-2025.

Silahkan membaca lebih lanjut di sini.

Salah satu permasalahan penting dan krusial di Cekungan Bandung sebagai kawasan perkotaan di Hulu Daerah aliran sungai (DAS) Citarum yang sedang tumbuh dengan cepat adalah alih fungsi lahan basah sawah (pertanian). Menyusutnya lahan basah sawah di kawasan Cekungan Bandung sekarang masif terjadi Kabupaten Bandung dan Kota Bandung karena berbagai pembangunan beton yang terus meningkat.. Dan, menyusutnya lahan basah sawah telah memberikan kontribusi pada hilangnya fungsi lahan basah sawah dalam mendukung layanan alam dan keberlanjutan ekosistem Cekungan Bandung sebagai hulu DAS Citarum.

Secara lebih dalam, dampak alih fungsi lahan basah di Cekungan Bandung telah berkontribusi pada terganggunya daur hidup air dan pemanasan iklim dalam skala lokal, memburuknya kualitas lingkungan Cekungan Bandung yang berujung pada semakin meningkatnya bencana lingkungan hidup seperti banjir, angina putting beliung dan kekeringan. Bahkan berdampak pada hilangnya nyawa warga.

Dalam pendekatan infrastruktur hijau biru/Green Blue Infrastructure (GBI) dalam mendukung keberlanjutaan layanan alam perkotaan Cekungan Bandung, lahan basah sawah memiliki peran dan fungsi lingkungan yang strategis dalam memitigasi dampak buruk perubahan iklim lokal dan serta berkontribusi dalam perbaikan kualitas lingkungan di perkotaan Cekungan Bandung serta menyehatkan ekosistem Cekungan Bandung.

Kemudian, dari telaahan atas beragam kebijakan perencanaan dan pembangunan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota serta desa, ditemukan bahwa banyak kebijakan  dan program pembangunan yang bisa mengalihfungsi lahan basah sawah di perkotaan Cekungan Bandung. Dan pada akhirnya, akan memperburuk kualitas lingkungan hidup di Perkotaan Cekungan Bandung.

Memperimbangkan fungsi ekologis lahan basah sawah yang penting bagi keberlanjutan ekosistem di perkotaan Cekungan Bandung maka upaya konservasi lahan basah sawah perlu didorong ke dalam ranah kebijakan daerah dan desa selain didukung oleh partisipasi aktif masyarakat/komunitas. Upaya konservasi lahan basah sawah di Cekungan Bandung bisa didorong dan diakomodasi dalam kebijakan perencanaan daerah baik di level provinsi dan kabupaten/kota. Integrasi upaya konservasi lahan basah sawah bisa diakomodasi ke dalam kebijakan perencanaan ruang dan wilayah serta perencanaan pembangunan daerah dalam RPJMD dan RKPD.

Selain, di level kebijakan daerah, integrasi upaya konservasi lahan basah sawah perlu didorong dalam kebijakan perencanaan tata ruang desa  dan perencanaan pembangunan desa dan kawasan perdesaan sejalan dengan mandat Undang-Undang Desa. Sejalan dengan program percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum yang sedang berlansung maka upaya konservasi lahan basah sawah harus diakomodasi ke dalam rencana aksi pengendalian pencemaran dan kerusakan (PPK) DAS Citarum 2019-2025.

Silahkan membaca lebih lanjut di sini.

You Might Also Like

Tetap Bersinar Terangi Hati Kami

Ketika Remaja Era Digital Berempati

Kisah inspiratif peserta didik tunanetra yang bersemangat berjuang hidup mandiri

Anaku, Pahlawanku!

Dadan Ramdan Juli 23, 2020
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
By Dadan Ramdan
Dadan Ramdan menghabiskan waktunya di isu lingkungan hidup sebagai Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat 2011-2015 dan 2015-2019. Anggota perkumpulan ini mengampu bagian kurikulum di Sekolah Politik Anggaran. Dia menjadi anggota Dewan Pimpinan Perkumpulan Inisiatif 2015-2020. Sejak Agustus 2019, Ramdan menjadi Sekretaris Jenderal Perkumpulan Inisiatif. Bisa dihubungi di dramdan@inisiatif.org atau ramdhanharja96@gmail.com
Previous Article Preferensi Pemimpin Eksekutif dan Legislatif Jabar dalam Alokasi Anggaran Covid19Preferensi Pemimpin Eksekutif dan Legislatif Jabar dalam Alokasi Anggaran Covid19
Next Article Sudahkah Subsidi Solar Berpihak pada Nelayan Kecil dan Tradisional?Sudahkah Subsidi Solar Berpihak pada Nelayan Kecil dan Tradisional?
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Terbitan

  • Inisiatif di media
  • Article
  • News
  • Books
  • Module
  • Penelitian
  • Galeri Foto
  • Galeri Video
  • Press Release
  • Editorial
  • Experiment

Tentang Perkumpulan Inisiatif

  • / Sejarah /
  • / Profil Pegiat /
  • / Laporan Audit Keuangan /
  • / Struktur Organisasi /

Kantor

Jl. Suryalaya XVIII No.23, Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40265
Telepon: (022) 7331105

Kontak Kami

Telepon: (022) 7331105
E-mail: inisiatif@inisiatif.org

Follow Us

  • perkumpulan.inisiatif
  • inisiatif_org
  • INISIATIFI_01
  • perkumpulan.inisiatif
  • inisiatif
  • inisiatif

Platform

© 2022 Perkumpulan Inisiatif. All Rights Reserved.

Removed from reading list

Undo