Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
ID
EN
Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
ID
EN
Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Sign In
Notification
Latest News
Alokasikan Pendapatan Energi Untuk Pendanaan Energi Terbarukan Skala Kecil Dan Menengah Di JawaBarat
Kebijakan
Hati-Hati Bertransisi Hak atas Energi, Bencana di Kemudian Hari
Kebijakan
Pelibatan UMKM dalam Optimalisasi Transisi Energi: Analisis Regulasi dan Model Pembiayaan Inklusif
Kebijakan
EBT Melalui KWT Kenanga Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Desa Tanjung
Books
Kisah PLTMH Dari Otot ke Energi
Books
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Perkumpulan Inisiatif
Aa
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Cari...
  • / Sejarah /
  • / Profil Pegiat /
  • / Laporan Audit Keuangan /
  • / Struktur Organisasi /
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • ID
  • EN
© 2022 Perkumpulan Inisiatif. All Rights Reserved.
Perkumpulan Inisiatif > Terbitan > News > Menata Ulang Urusan Konsumsi, Produksi dan Distribusi Kaum Tani di Jawa Barat
News

Menata Ulang Urusan Konsumsi, Produksi dan Distribusi Kaum Tani di Jawa Barat

Aang Kusmawan
Last updated: 2024/12/14 at 7:16 AM
Aang Kusmawan
3 Min Read

 

Suasana diskusi pakar
Suasana diskusi pakar

Sejauh ini harkat dan derajat kaum tani di Jawa Barat belum terlalu menggembirakan. Nilai Tukar Petani (NTP) tidak pernah maju dengan signifikan. Persoalannya terletak pada tata konsumsi, produksi dan distribusi di kaum tani sendiri. Oleh karena itu, maka ketiga hal tersebut harus ditata ulang agar lebih baik.

Begitu ungkap Noviar Safari, Koordinator Pengembangan Tata Konsumsi, Produksi dan Distribusi dalam diskusi pakar yang diadakan oleh Al-Jabar, Perkumpulan INISIATIF dengan dukungan dari The Ford Foundation pekan ini.

Dari hasil studi mengenai tata kelola konsumi, produksi dan distribusi di 6 kabupaten di Jawa Barat diketahui bahwa pola konsumsi masyarakat berhubungan erat dengan tingkat dan pola pendapatan yang diterima oleh mereka. Fluktuasi harga komoditas pertanian berpengaruh terhadap pola konsumsi masyarakat. Selain itu, intervensi negara dalam tata konsumsi masyarakat tidak ditemukan. Hal ini berarti negara tidak mengambil peran dalam hal tata konsumsi masyarakat.

Di wilayah produksi, dari studi di 6 kabupaten diketahui bahwa lahan yang dimiliki oleh masyarakat mayoritas kurang dari seperempat hektar. Rendahnya kepemilikan ini berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas itu sendiri.

Selain rendahnya kepemilikan lahan, para petani juga lemah dalam hal pembibitan. Bibit yang digunakan berasal dari pasar. Ini berarti bahwa produk pertanian yang ditanam oleh masyarakat sangat dipengaruhi oleh ketersediaan bibit di pasar. Masyarakat petani dikendalikan oleh pasar. Tentu saja hal ini tidak menguntungkan petani namun menguntungkan para pemilik modal di sektor pertanian.

Di wilayah distribusi, sampai dengan sekarang jalur distribusi masih belum sampai pada taraf yang efisien. Distribusi barang tidak pernah bisa dilakukan tanpa perantara yaitu pengepul atau bandar. Dari dulu sampai dengan sekarang keberadaan pengepul, bandar ini tidak pernah hilang.

Berbagai upaya telah digencarkan oleh pemerintah namun hasilnya selalu nihil. Bandar tetap ada dan program distribusi masih mengandalkan bandar sebagai salah satu pilar penting dalam distribusi produk pertanian.

Berdasar hal tersebut, maka tata konsumsi, produksi dan distrubusi petani harus ditata ulang. Harapannya, pada tata konsumsi masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dengan cara memproduksi yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan sendiri. Sementara itu, pada tata produksi petani bisa mandiri tanpa adanya intervensi pasar yang sangat dominan. Sedangkan pada tata distribusi, peran-peran pengepul atau bandar seharusnya bisa dimaknai dari sudut yang lain karena pada praktiknya keberadaan bandar tersebut juga membantu petani dalam beberapa hal.

You Might Also Like

Dinkes Kota Bandung Gandeng Organisasi Disabilitas Sempurnakan Instrumen Puskesmas Aksesibel

Riset Ungkap Peluang & Tantangan Kampanye Energi Terbarukan di Jawa Barat, Perkuat Wacana Publik Jadi Kunci

“HWDI Jabar & Inisiatif Audensi ke Ombudsman: Dorong Perbaikan Layanan Puskesmas Aksesibel untuk Disabilitas”

Temuan Menyedihkan di Kelurahan Tomang RW 13 – Masih Banyak Rumah Tanpa Septictank dan Bangunan di Atas Kali

November 21, 2014
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
By Aang Kusmawan
Aang Kusmawan adalah staf Perkumpulan Inisiatif. Ia meminati isu pendidikan, pembangunan dan akuntabilitas sosial. Beberapa opini dan feature-nya dimuat di Koran KOMPAS dan Pikiran Rakyat. Aktif menulis di aangkusmawan.wordpress.com. Bisa dihubungi di aang.kusmawan@inisiatif.org atau aangkusmawan@gmail.com.
Previous Article Mengintegrasikan Reforma Agraria ke dalam Perencanaan Pembangunan Desa
Next Article Analisis Pengalokasian dan Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) di Daerah Tahun 2013Analisis Pengalokasian dan Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) di Daerah Tahun 2013
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Terbitan

  • Inisiatif di media
  • Article
  • News
  • Books
  • Module
  • Penelitian
  • Galeri Foto
  • Galeri Video
  • Press Release
  • Editorial
  • Experiment

Tentang Perkumpulan Inisiatif

  • / Sejarah /
  • / Profil Pegiat /
  • / Laporan Audit Keuangan /
  • / Struktur Organisasi /

Kantor

Jl. Suryalaya XVIII No.23, Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40265
Telepon: (022) 7331105

Kontak Kami

Telepon: (022) 7331105
E-mail: inisiatif@inisiatif.org

Follow Us

  • perkumpulan.inisiatif
  • inisiatif_org
  • INISIATIFI_01
  • perkumpulan.inisiatif
  • inisiatif
  • inisiatif

Platform

© 2022 Perkumpulan Inisiatif. All Rights Reserved.

Removed from reading list

Undo