Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
ID
EN
Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
ID
EN
Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Sign In
Notification
Latest News
Tetap Bersinar Terangi Hati Kami
Article
Ketika Remaja Era Digital Berempati
Article
Kisah inspiratif peserta didik tunanetra yang bersemangat berjuang hidup mandiri
Article
Anaku, Pahlawanku!
Article
Kesal Boleh Tapi Segera Senyum lagi
Article
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Perkumpulan Inisiatif
Aa
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Cari...
  • / Sejarah /
  • / Profil Pegiat /
  • / Laporan Audit Keuangan /
  • / Struktur Organisasi /
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • ID
  • EN
© 2022 Perkumpulan Inisiatif. All Rights Reserved.
Perkumpulan Inisiatif > Terbitan > Inisiatif di media > Inisiatif Soroti Pengadaan Air Bersih
Inisiatif di media

Inisiatif Soroti Pengadaan Air Bersih

admininisiatif
Last updated: 2014/11/04 at 8:20 AM
admininisiatif
3 Min Read

Cihideung – Perkumpulan Institut untuk inovasi, pembangunan partisipasi dan kepemerintahan (Inisiatif) menyoroti soal kinerja pengadaan air bersih di Kota Tasikmalaya.

Sebab, berdasarkan hasil analisis dan kajian yang dilakukan. Pengadaan air bersih di Kota Tasikmalaya masih tidak sesuai dengan harapan masyarakat.

Ketua Perkumpulan Inisiatif Donny Setiawan menyoroti pengadaan air bersih karena saat ini sudah menjadi isu nasional. “ Salah satu target yang tidak tercapai oleh pemkot yakni soal pengadaan air bersih,” ujarnya saat ditemui di sela seminar dengan tema mendorong efektivitas pelayanan air bersih di Kota Tasikmalaya Tahun 2014 di Hotel Santika, kemarin (3/11).

Dia mencontohkan berdasarkan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) tahun 2012, pemkot mengalokasikan anggaran senilai Rp 2 Miliar untuk pengadaan air bersih di lima titik lokasi. Namun realisasinya hanya tiga lokasi. “Ini patut dipertanyakan pertanggungjawabannya, sebab sudah dianggarkan,” tuturnya.

Dia pun mengajak masyarakat ikut mengawasi setiap proyek pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Tasikmalaya. “Pengawasan terhadap proyek yang dilakukan pemkot itu tidak hanya dilakukan oleh aparat saja, tapi masyarakat wajib mengawasi dan mengetahui,” ungkapnya.

Anggota Perkumpulan Inisiatif, Nandang Suherman mengungkapkan lemahnya sinergitas antar SKPD dalam merencanakan kebutuhan air bersih menjadi salah satu factor utama penyebab ditemukannya warga yang kekurangan air bersih. “Ini akibat intervensi pemerintah dalam peningkatan layanan air bersih tidak efektif dan focus,” ujarnya.

Hal itu, kata dia, terbukti dari hasil Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) APBD tahun 2013 masih belum terpenuhinya target dan cakupan pelayanan air bersih. “Persentase penduduk berakses air minum target dalam RPJM tahun 2013 yakni 30,56 persen tapi realisasinya dalam LKPj hanya 23 persen,” ungkapnya.

Padahal, kata Nandang, secara teori air tidak pernah berkurang karena memiliki hukum kekekalan energy. Apabila terjadi kekurangan, itu akibat persoalan manajemen pengelolaan. “Kita bisa lihat saat ini secara kasat mata telah terjadi perubahan lahan secara serampangan di Kota Tasik,” ujarnya yang juga merupakan koordinator Planning and Budgeting Specialist tersebut.

Selain itu, ditambah banyaknya lahan terbuka yang berubah fungsi menjadi kawasan pembangunan. Tanpa ada kontrol terhadap pengembang supaya membangun sumur resapan. “Jadi wajar apabila di wilayah Kota Tasikmalaya saat ini ada beberapa daerah yang mengalami kekurangan air bersih ketika musim kemarau datang,” tuturnya.

Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Dudi A. Holidi mengaku setuju apabila dilakukan pengawasan oleh masyarakat terhadap anggaran pembangunan. “Nantinya kan bukan dari internal pemerintah saja tapi dari masyarakat juga ada yang mengawasi,” tandasnya.

Namun, dirinya mempertanyakan kevalidan data dari hasil kajian analisis yang dilakukan perkumpulan Inisiatif terhadap pengadaan air bersih. “Saya itu sumber datanya dari mana, dan menggunakan system apa metodologinya,” ujar dia. (ali)

Sumber : Harian Radar Tasikmalaya cetak, hal 9, Selasa, 4 November 2014

You Might Also Like

DKI Pastikan BST Tersalurkan tanpa PotonganDKI Pastikan BST Tersalurkan tanpa Potongan

Aplikasi LAPOR! dibanjiri 9.161 laporan pengaduan selama pandemiAplikasi LAPOR! dibanjiri 9.161 laporan pengaduan selama pandemi

Anggaran Penanganan Covid-19 di Jabar Rp 6,3 TriliunAnggaran Penanganan Covid-19 di Jabar Rp 6,3 Triliun

Pemkot Bandung Dinilai Tak Konsisten Tangani Masalah BanjirPemkot Bandung Dinilai Tak Konsisten Tangani Masalah Banjir

admininisiatif November 4, 2014
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Perbaikan Manajemen Mutu Organisasi sebagai Landasan Penguatan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Daerah
Next Article Migrasi Aktivis ke Kekuasaan Politik
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Terbitan

  • Inisiatif di media
  • Article
  • News
  • Books
  • Module
  • Penelitian
  • Galeri Foto
  • Galeri Video
  • Press Release
  • Editorial
  • Experiment

Tentang Perkumpulan Inisiatif

  • / Sejarah /
  • / Profil Pegiat /
  • / Laporan Audit Keuangan /
  • / Struktur Organisasi /

Kantor

Jl. Suryalaya XVIII No.23, Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40265
Telepon: (022) 7331105

Kontak Kami

Telepon: (022) 7331105
E-mail: inisiatif@inisiatif.org

Follow Us

  • perkumpulan.inisiatif
  • inisiatif_org
  • INISIATIFIV16
  • perkumpulan.inisiatif
  • inisiatif
  • inisiatif

Platform

© 2022 Perkumpulan Inisiatif. All Rights Reserved.

Removed from reading list

Undo