PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta memastikan penyaluran bantuan sosial tunai (BST) 2021 akan tepat sasaran untuk warga yang membutuhkan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan warga penerima BST akan menerima hak penuh Rp300 ribu tanpa potongan sepeser pun.
“Kami pastikan BST akan diterima, tidak hanya besarannya utuh, tidak dikurangi satu perak pun. Rp300 ribu langsung diterima oleh yang bersangkutan,” kata Ariza, sapaan karibnya, di Balai Kota, kemarin.
Ariza percaya diri penyaluran bisa tepat sasaran karena menyebut mekanisme penyaluran sudah siap melalui transfer ke rekening Bank DKI dan PT Pos Indonesia.
BST yang bersumber dari pemerintah pusat dan Kemensos diberikan kepada 750 ribu kepala keluarga (KK). Penyaluran dilakukan melalui PT Pos Indonesia.
Sementara itu, BST yang bersumber dari APBD Pemprov DKI akan diberikan kepada 1.242.096 KK dengan mekanisme transfer ke Bank DKI. “Pendataannya, semua warga DKI Jakarta sudah terdaftar, di Dukcapil dan sudah otomatis dimasukkan ke Bank DKI,” jelasnya.
Menurutnya, terkait dengan ATM rekening Bank DKI, Pemprov DKI memastikan semua penerima sudah didaftarkan di Bank DKI. Menurut rencana, dalam 10 hari ke depan akan ada pembagian kartu ATM Bank DKI.
Pengambilan kartu ATM itu akan dikoordinasikan Pemprov DKI. Nanti akan ada jadwal pembagian kartu ATM melalui sekolah di sekitar rumah warga.
“Kartu itu menurut aturan perbankan tidak boleh dititipkan. Jadi, warga menerima langsung. Kita nanti akan siapkan sekolah untuk ketemu langsung, face to face. Sudah disiapkan daftarnya, tanggal berapa datang, ke mana, nanti diatur,” ungkapnya.
Hal yang sama juga berlaku dari PT Pos Indonesia. Akan ada mekanisme pembagian langsung dari PT Pos Indonesia kepada warga yang sudah terdaftar. Ariza pun sudah mengecek kembali data penerima. Nantinya ada proses integrasi data lalu warga penerima diundang datang, dikumpulkan, kemudian dibagi BST tersebut secara langsung.
Namun, Ariza juga mengungkapkan pengemudi ojek online (ojol) sudah tak mendapatkan bantuan sosial (bansos) ini. “Jadi, sekarang yang sudah bekerja tidak lagi menerima bantuan,” kata Ariza.
Ariza mengatakan ada pengurangan penerima bansos di DKI. Sebelumnya, terdapat sekitar 2,45 juta penerima bansos dalam bentuk sembako. Namun, saat ini ada pengurangan hanya sekitar 1,9 juta penerima.
“Angka yang berkurang ini ya tidak hanya di DKI. Di seluruh Indonesia berkurang karena sebagian kan sudah kembali bekerja,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekjen Perkumpulan Inisiatif Dadan Ramdan mengatakan penyaluran uang melalui transfer Bank DKI dan Pos Indonesia harus dipastikan amanah. Hak warga yang berhak mendapatkan BLT Rp300 ribu harus terpenuhi. Artinya tidak ada pemotongan sepeser pun karena sudah menjadi hak warga.
Selain itu, ia meminta Pemprov DKI Jakarta selalu memperbaiki data penerima bansos agar penyaluran bisa tepat sasaran pada warga yang berhak dibantu.
Hal itu disebabkan semua warga Jakarta tersebut menjadi korban pandemi, terutama dari sisi ekonomi. (Hld/J-1)
Sumber: https://mediaindonesia.com/megapolitan/374713/dki-pastikan-bst-tersalurkan-tanpa-potongan
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta memastikan penyaluran bantuan sosial tunai (BST) 2021 akan tepat sasaran untuk warga yang membutuhkan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan warga penerima BST akan menerima hak penuh Rp300 ribu tanpa potongan sepeser pun.
“Kami pastikan BST akan diterima, tidak hanya besarannya utuh, tidak dikurangi satu perak pun. Rp300 ribu langsung diterima oleh yang bersangkutan,” kata Ariza, sapaan karibnya, di Balai Kota, kemarin.
Ariza percaya diri penyaluran bisa tepat sasaran karena menyebut mekanisme penyaluran sudah siap melalui transfer ke rekening Bank DKI dan PT Pos Indonesia.
BST yang bersumber dari pemerintah pusat dan Kemensos diberikan kepada 750 ribu kepala keluarga (KK). Penyaluran dilakukan melalui PT Pos Indonesia.
Sementara itu, BST yang bersumber dari APBD Pemprov DKI akan diberikan kepada 1.242.096 KK dengan mekanisme transfer ke Bank DKI. “Pendataannya, semua warga DKI Jakarta sudah terdaftar, di Dukcapil dan sudah otomatis dimasukkan ke Bank DKI,” jelasnya.
Menurutnya, terkait dengan ATM rekening Bank DKI, Pemprov DKI memastikan semua penerima sudah didaftarkan di Bank DKI. Menurut rencana, dalam 10 hari ke depan akan ada pembagian kartu ATM Bank DKI.
Pengambilan kartu ATM itu akan dikoordinasikan Pemprov DKI. Nanti akan ada jadwal pembagian kartu ATM melalui sekolah di sekitar rumah warga.
“Kartu itu menurut aturan perbankan tidak boleh dititipkan. Jadi, warga menerima langsung. Kita nanti akan siapkan sekolah untuk ketemu langsung, face to face. Sudah disiapkan daftarnya, tanggal berapa datang, ke mana, nanti diatur,” ungkapnya.
Hal yang sama juga berlaku dari PT Pos Indonesia. Akan ada mekanisme pembagian langsung dari PT Pos Indonesia kepada warga yang sudah terdaftar. Ariza pun sudah mengecek kembali data penerima. Nantinya ada proses integrasi data lalu warga penerima diundang datang, dikumpulkan, kemudian dibagi BST tersebut secara langsung.
Namun, Ariza juga mengungkapkan pengemudi ojek online (ojol) sudah tak mendapatkan bantuan sosial (bansos) ini. “Jadi, sekarang yang sudah bekerja tidak lagi menerima bantuan,” kata Ariza.
Ariza mengatakan ada pengurangan penerima bansos di DKI. Sebelumnya, terdapat sekitar 2,45 juta penerima bansos dalam bentuk sembako. Namun, saat ini ada pengurangan hanya sekitar 1,9 juta penerima.
“Angka yang berkurang ini ya tidak hanya di DKI. Di seluruh Indonesia berkurang karena sebagian kan sudah kembali bekerja,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekjen Perkumpulan Inisiatif Dadan Ramdan mengatakan penyaluran uang melalui transfer Bank DKI dan Pos Indonesia harus dipastikan amanah. Hak warga yang berhak mendapatkan BLT Rp300 ribu harus terpenuhi. Artinya tidak ada pemotongan sepeser pun karena sudah menjadi hak warga.
Selain itu, ia meminta Pemprov DKI Jakarta selalu memperbaiki data penerima bansos agar penyaluran bisa tepat sasaran pada warga yang berhak dibantu.
Hal itu disebabkan semua warga Jakarta tersebut menjadi korban pandemi, terutama dari sisi ekonomi. (Hld/J-1)
Sumber: https://mediaindonesia.com/megapolitan/374713/dki-pastikan-bst-tersalurkan-tanpa-potongan