Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
ID
EN
Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
ID
EN
Perkumpulan Inisiatif
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Sign In
Notification
Latest News
Alokasikan Pendapatan Energi Untuk Pendanaan Energi Terbarukan Skala Kecil Dan Menengah Di JawaBarat
Kebijakan
Hati-Hati Bertransisi Hak atas Energi, Bencana di Kemudian Hari
Kebijakan
Pelibatan UMKM dalam Optimalisasi Transisi Energi: Analisis Regulasi dan Model Pembiayaan Inklusif
Kebijakan
EBT Melalui KWT Kenanga Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Desa Tanjung
Books
Kisah PLTMH Dari Otot ke Energi
Books
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Perkumpulan Inisiatif
Aa
  • Politik Anggaran
  • Pengetahuan
  • Pengalaman
Cari...
  • / Sejarah /
  • / Profil Pegiat /
  • / Laporan Audit Keuangan /
  • / Struktur Organisasi /
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • ID
  • EN
© 2022 Perkumpulan Inisiatif. All Rights Reserved.
Perkumpulan Inisiatif > Terbitan > Inisiatif di media > Parpol Gagal Lakukan Pendidikan Politik
Inisiatif di media

Parpol Gagal Lakukan Pendidikan Politik

inisiatif
Last updated: 2016/02/03 at 1:23 PM
inisiatif
4 Min Read

Jia Xiang – Kurun lima tahun terakhir, beragam kasus korupsi menerpa pemerintah, anggota legislatif (DPR RI/DPRD) dan para petinggi partai politik (parpol). Kondisi ini banyak ditentukan oleh lemahnya parpol dalam mengkader anggotanya, bahkan gagal melakukan pendidikan politik.

Menyikapi kondisi itu, Direktur Eksekutif Perkumpulan Inisiatif, Donny Setiawan menilai, produktivitas parlemen sebenarnya sudah mulai berjalan sesuai fungsinya sebagai lembaga pengawasan, budgeting, dan legislasi.

“Sayangnya, tiga fungsi tersebut dilaksanakan bukan untuk kepentingan rakyat. Banyak regulasi baru yang dibuat, tapi banyak kelemahan dan isinya cenderung sebagai titipan penguasa yang membela kepentingan kelompok tertentu,” ujarnya.

Bagaimana dengan partai politiknya? Menurut Donny Setiawan, kepercayaan publik terhadap parpol menurun, akibat skandal korupsi maupun kinerja yang tidak pro rakyat.

Selain itu, kondisi terkini terkait kaderisasi, antara parpol satu dengan lainnya terjadi fenomena bajak membajak. Ini akibat kegagalan sistem kaderisasi. Parpol tidak bisa membentuk kader-kader terbaik sesuai karakteristik dan ideologi parpol.  “Yang terjadi lahirnya kutu-kutu loncat dalam panggung politik,” ujar Donny.

Soal ideologi perjuangan parpol, menurut dia, baik yang nasionalis, sosialis maupun berbasis keagamaan, tidak berbeda. Semuanya seragam. PDI-Perjuangan (PDI-P) misalnya, sebagai partai oposisi ternyata ideologinya sama. Sementara di daerah, karena menjadi partai yang berkuasa di tingkat provinsi atau kabupaten/kota, maka PDI-P tidak bisa mendudukan dirinya sebagai partai opisisi. Kalaupun ada penguasa dari PDIP, sikap oposisinya bukan karena bentukan partai, namun semata-mata profil personelnya.

Semua ini menurut Donny, akibat parpol gagal melakukan pendidikan politik. Tidak hanya bagi kader-kadernya, tapi juga bagi rakyat Indonesia sebagai konstituen. Padahal dalam undang-undang tentang partai politik, salah satu tugas parpol adalah melakukan pendidikan politik.

Keberadaan Parpol lebih banyak berorientasi pada kekuasaan, bukan pendidikan politik. Perekrutan simpatisan dilakukan sebanyak-banyaknya demi merebut kekusaaan. Kepada rakyat pun, parpol lepas tangan. Alih-alih mensejahterakan rakyat, parpol lebih senang menggelar kegiatan bersifat charity dengan embel-embel calonnya harus didukung. Fenomena ini selalu terjadi menjelang pemilu, pilkada dan pilpres.

“Namun membuat kegiatan yang konsisten, agar rakyat bisa sejahtera tidak dilakukan, semisal membuat sekolah, lembaga-lembaga semacam bantuan modal bagi rakyat, tidak dilakukan,’’ ujar Donny.

Kegagalan pendidikan politik parpol, berdampak pada integritas anggotanya di parlemen.  Terjadinya kasus korupsi dan suap oleh anggota parpol, baik di parlemen maupun di kabinet, karena parpol tidak merasa bertanggungjawab kepada rakyat.

Karena itu, Ketua Majelis Adat Budaya Tionghoa Kalimantan Barat, Harso Utomo Suwito menilai, kasus korupsi yang melibatkan anggota legislatif maupun pemerintah juga sebagai buah dari kegagalan parpol dalam melakukan pendidikan politik.

Menurut dia, sebagian besar anggota dewan dan partai politik, “melirik” rakyat hanya di waktu-waktu tertentu. Terutama menjelang pelaksanaan Pemilu dan Pilkada, lima tahun sekali. Selebihnya, masyarakat menyaksikan beragam masalah hukum yang melibatkan para anggota dewan dan pengurus partai, terutama kasus korupsi.

“Jangankan proses pendidikan politik untuk rakyat, pendidikan politik untuk kader-kader partai pun terabaikan,” ujar Harso Utomo Suwito di Pontianak.

Sementara itu, Rektor Universitas Kristen Maranatha Bandung, Felix Kasim, mengharapkan anggota parlemen berjuang membela kepentingan rakyat berdasarkan empat pilar kebangsaan, yaitu NKRI, UUD 1945, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. [JX/Sas/Sid/U1]

Sumber : http://www.jia-xiang.biz/parpol-gagal-lakukan-pendidikan-politik/ (akses 28/01/2016 17:08:52)

You Might Also Like

DKI Pastikan BST Tersalurkan tanpa PotonganDKI Pastikan BST Tersalurkan tanpa Potongan

Aplikasi LAPOR! dibanjiri 9.161 laporan pengaduan selama pandemiAplikasi LAPOR! dibanjiri 9.161 laporan pengaduan selama pandemi

Anggaran Penanganan Covid-19 di Jabar Rp 6,3 TriliunAnggaran Penanganan Covid-19 di Jabar Rp 6,3 Triliun

Pemkot Bandung Dinilai Tak Konsisten Tangani Masalah BanjirPemkot Bandung Dinilai Tak Konsisten Tangani Masalah Banjir

April 3, 2014
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Peneliti Lakukan Audit Sosial Untuk Jaminan Hak Air Bersih di Masyarakat
Next Article Ayoo…Pilih Wakil Rakyat Peduli Lingkungan, HAM dan Anti Korupsi
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Terbitan

  • Inisiatif di media
  • Article
  • News
  • Books
  • Module
  • Penelitian
  • Galeri Foto
  • Galeri Video
  • Press Release
  • Editorial
  • Experiment

Tentang Perkumpulan Inisiatif

  • / Sejarah /
  • / Profil Pegiat /
  • / Laporan Audit Keuangan /
  • / Struktur Organisasi /

Kantor

Jl. Suryalaya XVIII No.23, Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40265
Telepon: (022) 7331105

Kontak Kami

Telepon: (022) 7331105
E-mail: inisiatif@inisiatif.org

Follow Us

  • perkumpulan.inisiatif
  • inisiatif_org
  • INISIATIFI_01
  • perkumpulan.inisiatif
  • inisiatif
  • inisiatif

Platform

© 2022 Perkumpulan Inisiatif. All Rights Reserved.

Removed from reading list

Undo