CIHIDEUNG – Perhelatan Pilkada Kota Tasikmalaya 2017 dipastikan dikuti tiga bakal pasangan calon (paslon) yakni Diky Candra-Denny Romdony, Budi Budiman-M Yusuf dan Dede Sudrajat-Asep Hidayat.
Namun, usai ketiganya mendaftarkan diri ke KPU Kota Tasikmalaya pada 21-23 September 2016. Belum ada satu pun pasangan calon berbicara soal gagasan atau ide yang akan dilakukan ketika dipercaya memimpin kota berjuluk Kota Santri.
Hal ini, dinilai sebagai kelemahan dari bakal pasangan calon yang maju. Sebab dengan sisa waktu kurang lebih 4 bulan seharusnya bakal pasangan calon mulai menjual program kerja yang akan dilaksanakan supaya masyarakat memahami dan bisa mulai menentukan pilihan.
Pemerhati Kebijakan Tasikmalaya dari Perkumpulan Insiatif Bandung Nandang Suherman mengungkapkan saat ini bakal pasangan calon lebih sibuk terhadap pencitraan dibanding membeberkan program kerja. ”Meski pencitraan itu penting, tapi alangkah baiknya juga dibarengi dengan pemaparan ide dan gagasan yang dilakukan paslon,” ungkapnya kepada Radar, kemarin (9/10).
Menurutnya, bakal pasangan calon masih berkutat pada pencitraan. Karena terus mengagung-agungkan jargon andalan masing-masing tanpa menawarkan gagasan yang strategis sebagai dalam upaya mendongkrak kesejahteraan masyarakat di Kota Tasikmalaya.
Salah satu indikatornya bisa dilihat dari kunjungan yang dilakukan masing-masing calon kepada masyarakat atau tokoh. “Memang tidak salah seperti itu (silaturahmi), tetapi tidak cukup. Warga juga perlu aktif menguji atau meminta gagasan masing-masing calon,” ungkapnya.
Seharusnya, momen sebelum penetapan bakal pasangan calon ini menjadi waktu yang tepat beradu gagasan yang bersifat populis dan ideologis. “Ini sukanya masih selfie-selfie serta foto bersama, saya rasa semua paslon harus mulai membuka ruang diskusi dengan masyarakat,” tuturnya.
Apalagi, kata dia, problem Kota Tasikmalaya hari ini seperti tingginya angka kemiskinan berdampak kesenjangan sosial. Karena pendapatan yang minim masih melebar, apabila ada calon yang sudah merambah ke wilayah tersebut untuk meramu solusi dan menawarkan gagasannya akan tampak menarik dan menjual untuk ditawarkan. “Seperti apa gagasan mereka dalam upaya mempersempit jembatan kesenjangan pendapatan, itu harus ditonjolkan para calon,” terangnya.
Supaya masyarakat bisa mengetahui dan memahami langkah kerja yang akan dilakukan masing-masing pasangan calon. ”Kalau saya melihat sekarang ini, semua paslon baru bisa tebar pesona. Belum kepada mengupas apa yang akan mereka kerjakan,” tandasnya. (igi)
Sumber : https://www.radartasikmalaya.com/berita/baca/12335/paslon-diminta-mulai-tawarkan-program-kerja.html (akses 10/12/2016 3:49:07 PM)